Jarakantara 147 juta hingga 152 juta km dari matahari setiap saat. Ketika berada paling dekat dengan bintang, sinar matahari hanya membutuhkan 490 detik (8 menit 10 detik) untuk mencapai Bumi. Dan kemudian pada titik yang paling jauh, dibutuhkan 507 detik (8 menit 27 detik) bagi sinar matahari untuk melakukan perjalanan. FOTO DARILAUT.ID. Darilaut - Beberapa hari belakangan masyarakat mengeluhkan panasnya suhu siang hari dan suasana yang cenderung gerah. Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofsika (BMKG) Herizal mengatakan, suasana terik umumnya disebabkan oleh suhu udara yang tinggi dan disertai oleh kelembapan udara yang rendah. Tx= To - 0,6 × h/100. Tx = 20 - 0,6 × 700/100. Tx = 20 - (0,6 × 7) Tx = 20 - 4,2. Tx = 15,8 °C. Demikian beberapa Faktor yang Mempengaruhi Banyaknya Sinar Matahari Diterima oleh Permukaan Bumi, semoga bermanfaat. Baca juga Unsur unsur Cuaca dan Iklim, Tenaga Pembentuk Muka Bumi, dan Pengertian Geografi dan Ilmu Penunjang dalam Fungsiutama lapisan stratosfer adalah menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet. Tanpa lapisan ini, tidak akan ada kehidupan karena semua permukaan Bumi akan terpapar radiasi ultraviolet yang sangat tinggi. Kemampuan menyerap sinar ultraviolet ini berasal dari adanya molekul oksigen dalam bentuk ozon. Ozon sangat banyak terdapat di stratosfer. Sinarultraviolet matahari hanya sedikit yang mencapai permukaan bumi sehingga tidak membahayakan kehidupan Hal ini disebabkan sinar ultraviolet disaring dengan gas . Question from @Ani2391 - Sekolah Menengah Pertama - Biologi YjZSZ. Secara umum pita gelombang cahaya matahari dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu sinar ultraviolet UV dengan panjang gelombang 100 - 400 nm. Berikutnya cahaya tampak atau cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia pada 400 - 700 nm. Kemudian bagian ketiga adalah sinar inframerah IR dengan panjang gelombang 700 nm - 1 mm. Sinar inframerah seperti juga sinar ultraviolet tidak bisa ditangkap oleh mata. Untuk diketahui 1 nm = 1 nanometer = 10-9 meter. Sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi sendiri berada pada sekitar panjang gelombang 100 nm sampai dengan 1 mm. Badan Meteorologi Dunia World Meteorological Organisation/WMO menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Sinar Ultraviolet UV Sinar ultraviolet yang berada pada pita gelombang 100 - 400 nm tersebut dibagi lagi menjadi UV A, UV B dan UV C [3] dengan rincian yaitu UV A = 315 - 400 nm UV B = 280 - 325 nm UV C = 100 - 280 nm Pada saat memasuki atmosfer, hampir seluruh UV C akan tertahan pada lapizan ozon dan 90 % UV B akan diserap oleh ozon, uap air dan gas lain yang ada di atmosfer. Adapun UV A sebagain besar akan dapat mencapai permukaan bumi. Dengan demikian, dari total sinar ultraviolet yang dikandung radiasi matahari saat sampai permukaan bumi adalah UV A 90-99% dengan sedikit UV B 11 "Extreme" risiko bahaya sangat ekstrem tingkat bahaya ekstrem bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung, diperlukan semua tindakan pencegahan karena kulit dan mata dapat rusak rusak dan terbakar dalam hitungan menit. hindari paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore. tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari. kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan. oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat. permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV. Informasi Meteorologi - Indonesia merupakan negara tropis yang disinari matahari sepanjang tahun. Beberapa waktu belakangan ini, cuaca di Indonesia begitu panas dengan sinar matahari yang cukup terik. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda mengenakan tabir surya dan alat pelindung seperti topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan. Sinar matahari yang mengandung ultraviolet dapat dibedakan menjadi sinar UVA dan UVB. Akan tetapi, berdasarkan survei kualitatif terhadap konsumen yang dilakukan di tahun 2014 oleh PT L’Oréal Indonesia, didapati masih banyak masyarakat yang belum mengerti apa itu sinar UVA dan UVB serta dampaknya terhadap kulit. “Alasan kebanyakan masyarakat Indonesia menghindari sinar matahari ternyata karena takut hitam, menggunakan tabir surya hanya jika berada di pantai dan hanya melihat indikator SPF pada tabir surya tanpa persis apa artinya,” jelas Melanie Masriel, Head of Corporate Communications, PT L’Oréal Indonesia dalam keterangan resmi, Jumat 18/9/2015. Semakin mendekati garis khatulistiwa, semakin tinggi pula paparan sinar UV-nya di sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan indeks UV rata-rata di Indonesia berada pada level 9 sampai 11+ atau kekuatan matahari yang terbilang sangat kuat. Oleh karena itu, hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan indeks UV tertinggi di dunia. UVA menyumbang hingga 95 persen dari radiasi sinar UV yang mencapai permukaan bumi dengan intensitas 30 sampai 50 kali lebih kuat dari UVB yang hadir sepanjang tahun. UVA selalu hadir mulai dari matahari terbit sampai dengan terbenam, sedangkan UVB intensitasnya memuncak pada pukul sampai Radiasi sinar UVA tidak dapat terhalang oleh objek seperti pakaian tipis, kaca jendela atau jendela mobil maupun awan, dan bahkan tetap ada di saat cuaca mendung ataupun hujan. Sedangkan sebaliknya, sinar UVB dapat terserap oleh awan dan tidak dapat menembus kaca. UVB dapat menyebabkan kulit memerah dan terbakar, namun paparannya hanya dapat menjangkau epidermis kulit lapisan yang lebih dangkal, sedangkan UVA dapat memicu penuaan dini pada kulit dan noda hitam karena paparannya dapat menembus jauh ke dalam dermis atau lapisan kulit dalam, sehingga dapat merusak kolagen. “Ditemukan bahwa radiasi sinar UVA secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama memiliki andil yang cukup besar terhadap photo-aging atau penuaan akibat paparan sinar matahari serta memicu proses karsinogenesis atau pembentukan sel-sel kanker dan imunosupresi atau melemahnya sistem kekebalan pada kulit. Untuk itu pemakaian tabir surya yang memiliki perlindungan terhadap sinar UVA & UVB menjadi sangat penting," jelas Dr. Michèle Verschoore, MD, Clin PhD, Direktur Medis L’Oréal Group. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

sinar ultraviolet matahari hanya sedikit yang mencapai permukaan bumi